Merubah kesenjangan sosial menjadi pemuja Akhlak
Media sosial Luar negeri yang sangat pesat perkembangannya tahun terakhir ini memberikan keuntungan media bagi kebanyakan individu dan pelaku bisnis di Indonesia ?.......?
Namun tanpa disadari sangat tidak menguntungkan bagi kemajuan perekonomian dan informasi Indonesia ditilik dari perkembangan Indonesia, dan sangat sulit untuk menyatakan bahwa Media Sosial Luar negeri seperti Twitter dan lainnya memberi manfaat langsung secara informatika, bahkan dapat dikategorikan menguntungkan pihak Luar negeri.
Secara dunia maya, memang dapat dirasakan banyaknya perdagangan online Indonesia di Jejaring sosial Luar negeri, namun terkalahkan dengan metode dan sistem rekrut pihak Luar negeri untuk menggaet pelanggan Online.
Hal ini dimungkinkan dari strategi mencari pelanggan dari Luar Indonesia sangat intensive dan masih adanya budaya bahwa jika membeli barang produk Luar Indonesia sudah mengganggap sebagai jaminan paling mewah dan terjamin, sehingga menyebabkan pergeseran Rupiah menjadi Dollar sebanyak Trilyunan Rupiah ke Luar negeri.
Belum termasuk dibidang pemasangan periklanan( Beli member ) di Jejaring sosial Luar negeri seperti Twitter dan fb.
Kita perlu merubah sifat mementingkan produk Luar negeri,baik berupa barang dagangan Online, media sosial Online dan Jejaring sosial lainnya. Sudah saatnya kita Mempasilitasi kemajuan pesat dan modernisasi Indonesia sebagai bangsa yang besar dari segala bentuk struktur Perdagangan, Ilmu tehnologi,komunikasi dan Informasi yang tidak terkalahkan dari Modelisasi Luar Negeri. Hal ini kami sampaikan karena terbukti dapat kita manfaatkan secara nyata dan maya.
Kita ciptakan budaya malu untuk mendengungkan dan menikmati produk Luar negeri jika hal itu masih bisa memanfaatkan Produk asli anak bangsa Indonesia yang tidak kalah dalam persaingan kwalitas dan rasa percaya diri dalam Privasi.
Mari kita awali untuk tidak merusak media sosial Indonesia dengan cara kecemburuan, kecurangan, hacker-perusak,pemalsu produk bangsa sendiri. Mari Bangkit dari keterpurukan sosial dan informatika .
Tidak dapat dipungkiri , bahwa seluruh privasi anak bangsa telah berpindah ketangan yang tidak benar, semisal kerahasiaan dalam Komunikasi-Identitas Pribadi- telah tersimpan dalam database pihak yang salah sehingga anak bangsa bahkan bangsa ini memungkinkan untuk dijual belikan oleh media sosial Luar negeri.
Tidak terlepas dari semua kalangan telah terekrut memindahkan informasi,dana,harga diri dan intelektualisasi kita telah dapat direbut oleh pihak Luar negeri hanya bermodalkan Jejaring sosial.
Kalangan masyarakat ,Televisi,Selebritis,bisnis,pendidikan,keagamaan,Pejabat Indonesia telah mengagungkan Twitter dan termasuk produk Media sosial,jejaring sosial luar negeri lainnya. Tulisan dan sebutan produk luar negeri berkumandang di setiap media di Indonesia tanpa kita sadari melunturkan media informasi Indonesia.
Bahkan dengan sangat bangganya memuji dan mendonasinya seakan-akan tidak pernah berteriak memuji dan memanfaatkan Produksi Online Indonesia yang dibangun oleh satu kementerian Indonesia.
Kami memberikan contoh media sosial, jejaring sosial di indonesia yang masih dapat kita berdayagunakan dan tidak kalah inten dan kwalitas dengan media Online Luar ngeri.
Sebahagian media sosial dan jejering sosial Indonesia sedang berkembang:
Majulah bersama Produk Negara sendiri, jangan bangga dari nama Luar Indonesia.
Kalau kita tidak memulai siapa lagi yang menghargai Produk besar Bangsa kita.
Terimakasih kepada Pembaca .
